“I think, therefore I exist”

Sunday, November 16, 2008

Gubernur From Tasik


It’s bulshit. Maybe this statement in your mindset…..

Serasa aneh ketika istilah Gubernur ada di daerah kota tau kabupaten. Suatu kewajaran ketika saudara berpikiran seperti itu. Tapi saya akan coba merubah kewajaran itu menjadi sesuatu yang wajar. Saya akan menjelaskan dengan rinci tentang kewajaran itu, simaklah baik-baik, jangan sampai berkedip sedkitpun.
Istilah gubernur yang dimaksud adalah Gubernur Badan Eksekutif Mahasiswa Republik Mahasiswa UPI Kampus tasikmalaya. Mengapa harus Gubernur ?
Diawali dari bentuk pemerintahan BEM yang Republik memungkinkan adanya istilah ini. Perlu diketahui bahwa Universitas Pendidikan Indonesia ( UPI ) yang berpusat di jalan Dr. Setiabudi, Bandung ini mempunyai 5 kampus Daerah yaitu Kampus Tasikmalaya, Kampus Cibiru, Kampus serang, Kampus Sumedang dan Kampus Purwakarta. Diamana adanya korelasi yang sangat erat terkait kampus pusat dengan kampus daerah. Kembali ke bentuk pemerintahan BEM yang Republik, menghasilkan seorang presiden mahasiswa yang berkedudukan di UPI Pusat. Biasanya dipilih melalui Pemilu yang juga melibatkan kampus daerah. Ketika di kampus pusat seorang presiden, maka sebuah kewajaran dan sangatlah relevan jika di kampus daerah memakai istilah Gubernur.
Memang kedengaranya agak sedikit canggung. Hal ini bisa ditolelir, karena kita baru memakainya tapi insya Allah ketika sudah menjadi konsumsi public hal ini akan menjadi terbiasa. Dan kedepan kata-kata seperti ini akan menjadi lumrah ditelinga siapa saja yang mendengarnya, termasuk mahasiswa dan juga warga kampus yang lainnya.
Gagasan tertuang ketika sebelum pemilihan ketua bem, dibentuk tim adhoc yang membuat aturan untuk pemilihan termasuk menentukan istilah Gubernur ( termasuk penulis didalamnya). Dan suatu kebetulan bertepatan dengan PILGUB Jabar juga. Sehingga ada penguatan tersendiri untuk mencoba diterapkan di kampus dengan landasan histori dan landasan teori yang djelaskan di atas.
Sehingga sampailah pada tahapan pemilu yang menghadirkan 2 calon gubernur ( Cagub ) BEM yaitu saudara Dede Imanudin ( Karyawan ) dan Saudara Taopik Rahman ( Reguler ) dan 1 calon Ketua DPM yaitu Saudara Delih Rhusman ( Reguler ).
Alhamdulillah tingkat kepedulian mahasiswa cukup tinggi terhadap pemilihan ini, hal ini dibuktikan dari tingakat partisipasi pemilih mencapai 75 %, salahsatu faktornya bisa di sebabkan oleh kampanye dari masing-masing calon yang “panas”. Dan akhirnya terpilihlah gubernur yang pertama ( karena sebelumnya Ketua) yaitu saudara Taopik Rahman( Asal Tasik).
Dan sejarah baru dibuktikan bahwa gubernur bisa dipakai dilingkungan Perguruan Tinggi.
Wallohu’alam……..

vick-azzam *)

No comments: